Konsentrat kambing paling bagus adalah pakan kambing yang mengandung kadar serat kasar yang rendah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kambing secara maksimal serta mudah dicerna.
Secara umum jenis konsentrat kambing berasal dari bahan pakan yang telah di giling atau dihaluskan serta limbah hasil sampingan untuk memberi protein dan energi tambahan yang belum dapat dicukupi oleh pakan hijauan.
Fungsi utama dari pakan konsentrat untuk budidaya kambing adalah memperkaya gizi dan nutrisi pakan-pakan lain yang nutrisinya lebih rendah.
Meskipun begitu, pemberian konsentrat dalam jumlah yang banyak sangat tidak disarankan karena harus diseimbangkan dengan pakan lainnya seperti hijauan.
Baca Juga: Pakan Ternak Kambing Perah
Konsentrat Kambing Paling Bagus Biasa Digunakan Oleh Peternak
Pollard
Pollard adalah hasil samping dari pengolahan gandung yang sama jenis nya sperti dedak. Dedak dan pollard dua jenis pakan tambahan yang sering digunakan oleh peternak yang digunakan sumber karbohidrat kambing.
Dalam pemberian pakan haru memiliki prinsip tepat waktu, jumlah yang tepat, nutrisi dan kualitas yang sesuai. Dengan jadwal yang konsisten dan tidak berubah – ubah agar menghasilan pertumbuhan yang maksimal.
Pemberian pollard saat bersamaan dengan pakan utama karena saat kambing lapar enzim terbentuk dengan maksimal sehingga kambing dapat mencerna pollard dengan baik.
Pollard memiliki kandungan gizi yaitu 8,8% serat kasar, 17% protein kasar, 88,4% bahan kasar, serta 5,1% lemak kasar. Kandungan inilah yang membuat pollard sangat baik untuk membantu mempercepat proses penggemukan pada kambing.
Fungsi Konsentrat
Konsentrat berfungsi sebagai pakan tambahan untuk melengkapi pakan dasar seprti rumput, daun – daun hijau, dan lain sejenisnya.
- Sumber protein
- Sumber energi
- Pakan pelengkap
Untuk berfungsi secara optimal konsentrat harus memiliki kandungan pakan diantaranya sumber protein tinggi, pakan sumber energi tinggi serta pakan sumber vitamin dan mineral.
Langkah – Langkah Pembuatan Konsentrat Kambing
A. Penentuan Kandungan Gizi atau Nutrisi
Kandungan gizi ideal untuk konsentrat adalah :
- Kadar Air maksimal 12%
- Protein Kasar minimal 12%
- Lemak Kasar maksimal 6%
- SK maksimal 12-17%
- Abu maksimal 10%
- TDN minimal 64%
B. Penentuan Formula Bahan Penyusun
Formulasi konsentrat dapat bervariasi luas, tanpa memberikan pengaruh nyata terhadap tampilan produktivitas ternak, yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan nutrisi, ketersediaan, kandungan nutrisi, harga, adanya faktor pembatas, zat racun atau anti nutrisi.
Pakan seimbang, selain harus dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ternak harga juga yang terjangkau murah. oleh sebab itu sebaiknya menggunakan bahan pakan lokal yang tersedia di sekitar rumah atau lokasi kandang.
Hindari atau minimalkan bahan pakan yang berasal dari luar daerah yang pada umumnya mahal karena ada tambahan biaya transport, bisa digunakan ketika benar – benar butuh dan mendapatkan harga yg lebih murah.
Maksimalkan pada penggunaan bahan pakan yang berasal dari limbah pertanian, perkebunan maupun agroindustri karena diharapkan selain menurunkan biaya ransum juga mampu menghasilkan produktivitas kambing secara optimal.
C. Proses Pencampuran Bahan
Pencampuran bahan dilakukan secara homogen agar ternak memperoleh kandungan gizi yang merata maka sebaiknya semua bahan diupayakan berbentuk tepung sehingga memudahkan dalam pencampuran.
- Timbang semua bahan pakan yang diperlukan sesuai takaran yang ditentukan.
- Bahan – bahan yang jumlahnya sedikit dicampur terlebih dahulu.
- Susun tumpukan bahan berbentuk pyramid dengan bahan yang jumlahnya paling banyak diletakkan terlebih dahulu diatas lantai, kemudian di atasnya dilapisi dengan bahan yang jumlah lebih kecil.
- Lakukan secara berurutan sampai semua bahan membentuk lapisan.
- Tumpukan bahan-bahan tersebut diaduk sampai merata menggunakan sekop.
- Periksa campuran tersebut apakah bahan telah tercampur dengan baik.
- Konsentrat siap untuk digunakan.
D. Pemberian Konsentrat
Penggunaan konsentrat ternak kambing pemberian konsentrat 0,5-1,5% dari bobot badan dan diutamakan pada fase bunting, masa menyusui, anak kambing (cempe) dan untuk penggemukan.